Bagi penderita, tentu ini merupakan cobaan yang berat. Tak bisa mengenali wajah membuat mereka kesulitan dalam bersosialisasi dan cenderung suka mengurung diri. Selain malu dengan kelainan yang dideritanya, mereka juga takut jika orang lain mengetahui kondisi tersebut akan memanfaatkannya untuk melakukan kejahatan yang mengancam dirinya.
Namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai membuka diri terhadap lingkungan, menceritakan kondisi sebenarnya dan hidup berdampingan dengan orang-orang yang mendukungnya. Adapun beberapa cara sederhana yang kemudian mereka temukan untuk menyesuaikan diri agar dapat mengenali orang-orang yang berinteraksi dengannya. Beberapa di antaranya adalah :
1. Mengenali dari suara
Ini yang paling mudah. Tiap orang pasti memiliki karakter suara yang berbeda satu sama lain. Belum lagi cara berbicara, bahasa yang digunakan dan bagaimana orang tersebut menyapa, dengan panggilan tertentu misalnya.
2. Dari bentuk wajah
Para penderita Prosopagnosia mungkin kesulitan mengenali wajah masing-masing orang yang ditemui, tapi dalam hal membedakan bentuk wajah tentu bisa. Apalagi tiap orang pasti memiliki bentuk wajah yang tak sama persis.
Mereka bisa menandai beberapa bentuk wajah dari kerabat atau teman-teman yang dekat dengan dirinya.
3. Dari Model rambut
Cara termudah lainnya untuk mengenali seseorang bagi pengidap kelainan ini adalah melihat dari potongan dan gaya rambut. Namun sepertinya ini tidak berlaku bagi mereka yang mengenakan hijab atau penutup kepala tertentu, ya, gansis.
4. Dari Bahasa tubuh atau cara berjalan
Meski sekilas tampak sama, tapi tak bisa dipungkiri tiap orang pasti memiliki bahasa tubuh yang berbeda satu sama lain. Penderita bisa memulai untuk menandai tiap-tiap karakter dan perilaku orang-orang di sekitar agar dapat mengenalinya.
Namun, gansis, cara-cara di atas hanya bisa diterapkan pada orang-orang terdekat yang biasa berinteraksi dengan penderita. Semakin sering mereka bertemu, semakin mudah dikenali. Nah, bagaimana jika bertemu orang asing atau orang jauh yang jarang bertemu? Tentu ini masih menjadi masalah yang cukup menyulitkan penderita. Satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan terus berada di antara orang-orang terdekat yang mengerti dan bisa melindungi dirinya dari ancaman dunia luar.
Kelainan ini mungkin cukup langka, tapi setidaknya dengan berbagi ini, bisa memberi pengetahuan dan wawasan baru bagi kehidupan gansis sekalian. Karena Prosopagnosia bisa menyerang siapapun tanpa terkecuali dan bisa saja mereka ada di sekitar kita. Terima kasih sudah berkenan menyimak, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar